Sabtu, 21 Juli 2012

Orang yang boleh untuk tidak berpuasa


Orang yang boleh untuk tidak berpuasa

          Tidak berpuasa boleh-boleh saja bagi orang – orang yang termasuk pada kriteria dibawah ini  di bulan Ramadhan diantaranya adalah :

1.Orang yang sakit.
            Bagi orang yang sakit apabila tidak kuasa untuk berpuasa, atau apabila dengan puasa tersebut sakitnya akan bertambah parah dan akan mengakibatkan kelambatan terhadap kesembuhannya menurut keterangan sebagian Ulama’ memperbolehkan atau diperbolehkan untuk berbuka dan wajib atasnya untuk mengqodho’ atau mengganti apabila dia sembuh di waktu atau di hari yang lain sehabis bulan puasa nanti.
2. Orang yang dalam perjalanan jauh, (80,640 Km.) atau Musafir.
            Bagi Orang yang dalam perjalanan jauh, (80,640 Km.) atau Musafir boleh untuk tidak berpuasa akan tetapi wajib atas mereka mengqodho’ atau mengganti di waktu atau di hari yang lain sehabis bulan puasa nanti, sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat :185 yang artinya :”Barang siapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan, maka hendaklah di qodho’ puasanya di hari yang lain menurut bilangan hari dia berbuka. Allah menghendaki kemudahan bagi kamu.da Ia tidak menghendakikesukaran atas kamu. (QS. Al-Baqoroh :185).
3. Orang tua jumpo yang sudah lemah dan tidak kuat lagi untuk berpuasakarena tuanya atau memang lemah kejadiannya dan wajib atasnya membayar fidiyah (bersedekah ) setiap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan itu (makanan pokok yang lain) yang bisa mengakibatkan kenyang terhadap orang-orang yang fakir dan orang-orang miskin.sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 184, yang artinya :”Dan atas orang yang kuasatetapi amat payah melangsungkannya (karena tua, lemah dan sebagainya) hendaklah membayar fidiyah member makan orang miskin”. (QS. Al-Baqoroh :184).
4.Orang hamil (bunting) dan orang yang sedang menyusui anaknya. Kedua perempuan tersebut kalau khawatir akan jadi mudlarat kepada dirinya sendiri beserta anaknya, maka boleh berbuka dan wajib atas mereka mengqodho’ atau mengganti di waktu atau di hari yang lain sehabis bulan puasa nanti  dan wajib atasnya membayar fidiyah (bersedekah ) setiap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan itu (makanan pokok yang lain)  , sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Yang artinya:”Dari Anas , telah berkata Rasulull;ah SAW.”Sesungguhnya Allah Azza waJalla telah melepaskan musafir dari kewajiban puasa dan sebagian dari sembahyang. Dan terhadap perempuan yang hamil (bunting) dan yang menyusui. Allah telah melepaskan kewajiban puasa dari keduanya. (HR.Lima orang ahli hadits)”.



Tidak ada komentar: