Orang yang boleh untuk tidak berpuasa
Tidak
berpuasa boleh-boleh saja bagi orang – orang yang termasuk pada kriteria dibawah ini di bulan Ramadhan diantaranya adalah :
1.Orang yang sakit.
Bagi orang yang sakit apabila tidak
kuasa untuk berpuasa, atau apabila dengan puasa tersebut sakitnya akan
bertambah parah dan akan mengakibatkan kelambatan terhadap kesembuhannya
menurut keterangan sebagian Ulama’ memperbolehkan atau diperbolehkan untuk
berbuka dan wajib atasnya untuk mengqodho’ atau mengganti apabila dia sembuh di
waktu atau di hari yang lain sehabis bulan puasa nanti.
2. Orang yang dalam perjalanan jauh,
(80,640 Km.) atau Musafir.
Bagi
Orang yang dalam perjalanan jauh, (80,640 Km.) atau Musafir boleh untuk tidak
berpuasa akan tetapi wajib atas mereka mengqodho’ atau mengganti di waktu atau
di hari yang lain sehabis bulan puasa nanti, sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam
Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat :185 yang artinya :”Barang siapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan, maka hendaklah di
qodho’ puasanya di hari yang lain menurut bilangan hari dia berbuka. Allah
menghendaki kemudahan bagi kamu.da Ia tidak menghendakikesukaran atas kamu.
(QS. Al-Baqoroh :185).
3. Orang tua jumpo yang sudah lemah
dan tidak kuat lagi untuk berpuasakarena tuanya atau memang lemah kejadiannya
dan wajib atasnya membayar fidiyah (bersedekah ) setiap hari ¾ liter beras atau
yang sama dengan itu (makanan pokok yang lain) yang bisa mengakibatkan kenyang
terhadap orang-orang yang fakir dan orang-orang miskin.sebagaimana firman Allah
dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 184, yang artinya :”Dan atas orang yang kuasatetapi amat payah melangsungkannya (karena
tua, lemah dan sebagainya) hendaklah membayar fidiyah member makan orang miskin”.
(QS. Al-Baqoroh :184).
4.Orang hamil (bunting) dan orang
yang sedang menyusui anaknya. Kedua perempuan tersebut kalau khawatir akan jadi
mudlarat kepada dirinya sendiri beserta anaknya, maka boleh berbuka dan wajib
atas mereka mengqodho’ atau mengganti di waktu atau di hari yang lain sehabis
bulan puasa nanti dan wajib atasnya
membayar fidiyah (bersedekah ) setiap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan
itu (makanan pokok yang lain) , sebagaimana
sabda Rasulullah SAW. Yang artinya:”Dari
Anas , telah berkata Rasulull;ah SAW.”Sesungguhnya Allah Azza waJalla telah
melepaskan musafir dari kewajiban puasa dan sebagian dari sembahyang. Dan terhadap
perempuan yang hamil (bunting) dan yang menyusui. Allah telah melepaskan
kewajiban puasa dari keduanya. (HR.Lima orang ahli hadits)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar