PENDEKATAN PUASA DARI
ASPEK FILOSOFIS
Puasa adalah ibadah yang mencerminkan ketaatan seseorang
kepada Allah SWT. Dengan jalan melakukan dan melaksanakan perintah-Nya
sebagaimana diperintahkan juga kepada ummat-ummat terdahulu atau generasi
sebelumnya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam puasa
sekurang-kurangnya mengandung 4 komponen yaitu :
1.>Berlatih untuk meningkatkan ketabahan khusunya dalam
menahan diri dari dorongan hawa nafsu untuk
melakukan hal-hal yang terlarang.
2.>Bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan
rahmat yang telah dianugerahkan kepadanya.
3.>Membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah
dilakukan.
4.>Menumbuhkan simpati dan solidaritas kepada kelompok
yang terbesar yang umumnya fakir dan miskin.
Dari
keempat komponen tersebut diatas merupakan latihan mental (psycologis) bagi orang yang melakukan puasa Ramadhan, maka timbul
pertanyaan bagi kita apa tujuan sebenarnya dari latihan itu ?
Sebenarnya
hanya Allah sajalah yang mengetahui tujuan yang pasti. Akan tetapi apabila kita
melakukan suatu pemikiran induktif yang didasarkan pada data sejarah maka dapat
kita ketahui antara lain : terjadinya kejadian-kejadian sejarah yang besar pada
bulan Ramadhan seperti terjadinya kemerdekaan terhadap Bangsa Indonesia
tercinta yang ditempati di muka bumi ini terjadi pada bulan Ramadhan, peperangan
yang terjadi di Zaman Rasulullah SAW. Seperti perang badr yang dimenangkan oleh tentara Islam walaupun
jumlah tentaranya jauh lebih sedikit dari tentara kafir.
Data
sejarah lain baik yang tertulis didalam al-Qur’an maupun yang tertera dalam sejarah
perkembangan Islam khususnya di Zaman Rasulullah SAW. Yang menunjukkan telah
terjadinya kejadian-kejadian yang hebat dan dahsyat pada bulan suci
Ramadhan yaitu :
1.>>Diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah.
2.>>Turunnya Al-Qur’an yang merupakan mukjizat terbesar
dan berisikan hukum-hukum Allah dan
syari’at Islam yang harus dilaksanakan oleh para pemeluk Islam.
3.>>Terbentuknya masyarakat Islam yang berpusat di
Madinah dan Mekkah yang kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia.
4>>Malam lailatul qadar malam yang lebih baik dari 1000
bulan hanya tejadi pada bulan Ramadhan yang pada malam itu Allah menurunkan
segala rahmat kepada seseorang atau sekelompok
masyarakat yang dikehendaki-Nya.
Kedahsyatan
data sejarah ini telah mengubah wajah dunia khususnya sejak abad Ke-VII sampai
abad Ke-20-an ketika berkembangnya perkembangan Islam dari Masyriq (timur)
sampai ke maghrib (sebelah barat) meliputi berbagai agama di dunia termasuk Eropa. Denagn kata lain
pelakanaan ibadah puaa dapat diartikan bagi individu dan kelompok tertentu yang
yang merupakan fase persiapan dan latihan untuk melaksanakan tugas yang
berattapi mulia karena berada dalam ridlo Allah Subhanahu WaTa’ala………………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar