Selasa, 24 Juli 2012

PENDEKATAN PUASA DARI ASPEK FILOSOFIS


PENDEKATAN PUASA DARI ASPEK FILOSOFIS
                Puasa adalah ibadah yang mencerminkan ketaatan seseorang kepada Allah SWT. Dengan jalan melakukan dan melaksanakan perintah-Nya sebagaimana diperintahkan juga kepada ummat-ummat terdahulu atau generasi sebelumnya.
                Kegiatan yang dilaksanakan dalam puasa sekurang-kurangnya mengandung 4 komponen yaitu :
1.>Berlatih untuk meningkatkan ketabahan khusunya dalam menahan diri dari  dorongan hawa nafsu untuk melakukan hal-hal yang terlarang.
2.>Bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan rahmat yang telah dianugerahkan kepadanya.
3.>Membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.
4.>Menumbuhkan simpati dan solidaritas kepada kelompok yang terbesar yang umumnya fakir dan miskin.
                Dari keempat komponen tersebut diatas merupakan latihan mental (psycologis) bagi orang yang melakukan puasa Ramadhan, maka timbul pertanyaan bagi kita apa tujuan sebenarnya dari latihan itu ?
                Sebenarnya hanya Allah sajalah yang mengetahui tujuan yang pasti. Akan tetapi apabila kita melakukan suatu pemikiran induktif yang didasarkan pada data sejarah maka dapat kita ketahui antara lain : terjadinya kejadian-kejadian sejarah yang besar pada bulan Ramadhan seperti terjadinya kemerdekaan terhadap Bangsa Indonesia tercinta yang ditempati di muka bumi ini terjadi pada bulan Ramadhan, peperangan yang terjadi di Zaman Rasulullah SAW. Seperti perang badr  yang dimenangkan oleh tentara Islam walaupun jumlah tentaranya jauh lebih sedikit dari tentara kafir.
                Data sejarah lain baik yang tertulis didalam al-Qur’an maupun yang tertera dalam sejarah perkembangan Islam khususnya di Zaman Rasulullah SAW. Yang menunjukkan telah terjadinya kejadian-kejadian yang hebat dan dahsyat pada bulan suci Ramadhan  yaitu :
1.>>Diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah.
2.>>Turunnya Al-Qur’an yang merupakan mukjizat terbesar dan berisikan hukum-hukum   Allah dan syari’at Islam yang harus dilaksanakan oleh para pemeluk Islam.
3.>>Terbentuknya masyarakat Islam yang berpusat di Madinah dan Mekkah yang kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia.
4>>Malam lailatul qadar malam yang lebih baik dari 1000 bulan hanya tejadi pada bulan Ramadhan yang pada malam itu Allah menurunkan segala rahmat kepada seseorang atau sekelompok  masyarakat yang dikehendaki-Nya.
                Kedahsyatan data sejarah ini telah mengubah wajah dunia khususnya sejak abad Ke-VII sampai abad Ke-20-an ketika berkembangnya perkembangan Islam dari Masyriq (timur) sampai ke maghrib (sebelah barat) meliputi berbagai agama  di dunia termasuk Eropa. Denagn kata lain pelakanaan ibadah puaa dapat diartikan bagi individu dan kelompok tertentu yang yang merupakan fase persiapan dan latihan untuk melaksanakan tugas yang berattapi mulia karena berada dalam ridlo Allah Subhanahu WaTa’ala………………..

Tidak ada komentar: