Kamis, 19 Juli 2012

Perbedaan Dalam Penentuan Awal Bulan Puasa


Mengapa sampai tejadi Perbedaan dalam penetapan awal dan akhir bulanPuasa Ramadhan ?
            Terjadinya perbedaan  dalam penetapan awal dan akhir bulan Ramadhan sebenarnya sudah terjadi sejak adanya Nabi Muhammad hingga sekarang.sebagaiman sabda Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Bukhori dan ibnu Majah yang artinya : “Dari Kuraib ; “Sesungguhnya dia telah diutus oleh Ummul Fadhli ke Syam untuk menemui Muawiyah , katanya : “setelah saya sampai di Syam, lalu saya selesaikan keperluan. Ummul Fadhli :”Sewaktu saya di Syam itu tejadilah ru’yat hilal Ramadhan, saya lihat bulan pada malam jum’at , kemudian saya kembali ke Madinahpada akhir Bulan.”Abdullah bin Abbas bertanya kepada saya :”Bila kamu melihat bulan? Saya jawab :”pada malam Jum’at. “Abdullah bertanya lagi :”Engkau sendiri melihatnya? Saya jawab :”ya, saya sendiri melihatnya dan orang banyakpun melihatnya pula dan mereka puaa dan Mu’awiyahpun puasa, kemudian berkata Abdullah :”Tetapi kami melihat pada bulan malam Sabtu, maka kami teruskan puasa sampai cukup tiga puluh atau sampai kami melihat bulan Syawal, lalu saya bertanya :Apakah tidak cukup melihatnyaMU’awiyah;-akan bulan dan denganpuasanya ? Jawab Abdullah :”Tidak !
Begitu diperintahkan Rasulullah SAW.” (HR.Jamaah kecuali Bukhori dan Ibnu Majah).

Penetapan awalbulan Ramadham ada 2 versi yaitu :

1.Ru’yatul hilal .

2. Hisab.

Untuk penentuan awal Bulan puasa di Indonesia tahun1433H. Ketua umum Muhammadiyah telah menetapka awal Bulan puasa jatuh pada hari jum’at. Jadi sholat tarowihnya dilaksanakan pada malam Jum’at.

Tidak ada komentar: