Hidup Sesuai Dengan Kodrat Alam DAN TIADA HARI TANPA KREASI =;GUNAKAN WAKTUMU SEBELUM DATANG LIMA WAKTUMU =;HIDUPMU SEBELUM DATANG AJAL MERENGGUTMU =MASA MUDAMU SEBELUM TIBA SAAT USIA SENJAMU =WAKTU SEHATMU SEBELUM RUMAH SAKIT DATANG MENJEMPUTMU =MASA TENGGANGMU SEBELUM DATANG WAKTU SIBUKMU =MASA JAYAMU SEBELUM DATANG/ TIBA SAAT PAILITMU/BANGKRUTMU
Jumat, 31 Agustus 2012
Kamis, 23 Agustus 2012
ARTI MUSIBAH DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN
1.Pengetian Musibah
Musibah mempunyai arti cobaan atau
ujian (bagi orang mukmin) juga mempunyai arti bencana atau malapetaka (bagi
orang dholim).dan merupakan pelajaran bagi orang-orang yang dapat mengambil pelajaran.
Itulah sebuah kehidupan yang sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap manusia
yang ada di muka bumi ini dalam mengarungi bahhtera kehidupan tak kan terlepas
dari dua kemungkinan lulus dan tidak lulus, senang atau susah, miskin atau kaya
dan lain sebagainya.
Bila manusia telah diberi ujian
hidup dengan penuh kesenangan mungkinkah ia akan lulus dari kesenangan itu
?.................. dan bila manusia diberi ujian hidup dengan penuh kesusahan mungkinkah
ia akan lulus dari kesusahan itu ?.............jawabannya tentu ada pada diri
kita masing-masing. Dan biasanya manusia sadar bahwa ia di uji apabila ia
sedang mengalami musibah kesusahan padahal kesenangan itu juga merupakan ujian
bagi kita dalam kehidupan ini. itulah salah satu sifat manusia yang selalu
berkeluh kesah dalam mengalami kesusahan (musibah) yang menimpa dirinya.
2.Bentuk
Musibah
Allah
berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya :”Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya)”.(QS. Al-Anbiya’ : 35).
Melihat
dari bunyi ayat tersebut diatas ada 2 bentuk musibah (ujian yang diberikan) oleh Allah kepada kita,
yatu ; kebaikan dan keburukan. Kedua-duanya bisa menjadi bencana apabila kita tidak pandai mewaspadai dan
menghadapinya. Sebagai contoh : “ujian yang berupa keburukan ; “ seorang muslim yang faqir/miskin hampir saja
terjerumus ke dalam kekufuran (minimal kufur nikmat), kalau dia selalu
berkeluh-kesah dan memprotes kepada Tuhannya. Dan lebih dari itu na’udzubillah
hingga memperjual belikan harga dirinya karena dia dalam keadaan miskin atau
ekonome sebagai alasannya, maka itulah orang yang dimaksud tidak lulus dalam
menghadapi ujian dalam hidupnya. Dan balasannya nanti adalah neraka tempat
tinggalnya. Namun jika sebaliknya ia sabar dalam menghadapi ujian itu hingga ia
lulus dalam menghadapi semua ujian itu, maka balasannya nanti adalah syurga
tempat tinggalnya yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang indah melebihi
kaindahan duniawi .
Adapun
ujian yang berupa kebaikan mesalnya
seseorang yang mempunyai harta kekayaan yang melimpah ruah anak-anaknya kuliah
sarjana S1,S2, dan sebagainya namun semua itu merupakan ujian baginya dan bisa
saja menjadi bumerang bagi keluarganya sebagaimana firman Allah SWT. Yang artinya
:”Sesungguhnya hartamu, dan danak-anakmu, hanyalah cobaan (bagimu)”.
(QS.At-Taghabun :15).
3.Bentuk
Musibah yang lain
Ada juga musibah yang
bersifat umum yang dampaknya akan menimpa kepada siapapun yang ada di muka bumi
ini baik kaum muslim beriman ataupun orang-orang yang kafir/dholim,mesalnya ada nya pengrusakan penggundulan hutan
yang dilakukan orang-orang yang tak bertanggungjawab sehingga terjadi adanya
longsor, banjir dan sebagainya sebagaimana firman Allah SWT. Yang artinya : “telah nyata kerusakan di laut dan di darat
karena akibat tangan-tangan manusia (yang tak bertanggungjawab).
Minggu, 19 Agustus 2012
KEBIASAAN YANG BAIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
KEBIASAAN YANG BAIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.>>KEBIASAAN BERDOA
Do’a artinya: Permohonan seorang
hamba terhadap Tuhannya yang diucapkan dengan penuh keyakinan yang seolah-olah
melakukan percakapan langsung antara manusia dengan sang Kholiq. Dengan demikian
doa adalah amat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana hadits
Rasulullah SAW. Yang artinya :”Do’a itu
adalah intisari ibadah”. (HR.Bukhori)
Setiap muslim hendaknya selalu
berdoa kaepada Allah baik dalam keadaan senang ataupun susah, baik di waktu
sholat maupun di luar sholat. Singkat kata bahwa dalam waktu apapun dan dalam
keadaan bagaimanapun berdoa hendaknya selalu dibiasakan dalam kehidupan
sehari-hari.Jika manusia selalu berdo’a niscaya Allah akan mengabulkan.
Sebagaimana Firman Allah SWT. :”Ud’uuni
astajib lakum”. Yang artinya:”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu..”(QS. Al-Mukmin :60).
Oleh karena itu kita sebagai hamba
Allah yang beriman, hendaklah menyertakan dalam setiap usaha kita dengan
berdo’a kepada Allah dengan penuh ikhlas dan tawadlu’ dan disamping itu jangan
lupa menyerahkan usaha yang telah kita tempuh dengan penuh tawakkal kepada-Nya
sebagaimana firman Allah SWT. Yang artinya:”Berdoalah
kepda Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.sesungghnya Dia tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.”(QS. Al-A’raf :55).
Dan perlu diketahui pula bahwa dalam
berdo’a hendaknya memilih waktu yang mustajabah se perti halnya pada layanan komunikasi, kalau pada waktu jaringan
sibuk kita tidak cepat dilayani oleh operator pusat (Center Communication). Maka
pilihlah waktu yang mustajabah yaitu waktu yang yang Allah tidak menolak
do’a-doa hambanya di waktu itu Sebagaimana Hadis Nabi SAW. Yang artinya :”Lima malam yang tidak akan ditolak
do’a-do’a : 1. Malam permulaan bulan Rajab, 2. Malam pertengahan bulan Sya’ban,
3.Malam jum’at, 4. Malam hari raya Idul Fitri, 5. Malam hari raya Idul
Qurban(Idul Adha)”. (HR.Ibnu Asakir dari Abi Umamah).
Jadi marilah kita biasakan berdoa
agar terbiasa dan bisa mengamalkannnya dalam kehidupan slim disusehari-hari
tanpa menunggu waktu dalam keadaan melarat,
susah-senang ataupun di saat kita dilanda musibah, baik di waktu sholat maupun
di luar sholat. Panjatkanlah do’a semampang ada kesempatan tuk memanjatkannya
kepada Tuhan Yang Maha kuasa di alam jagat raya ini.
2.>> Biasakan untuk berdzikir dan doa setelah
sholat
Setelah
sholat 5 waktu setiap muslim disunnatkan berdzikir dan berdoa yang artinya
mengingat dan memuji kepada Allah agar senantiasa kita selalu berada di bawah
lindungan-Nya dan selalu mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya.
Adapun
tata cara berdzikir dan do’a setelah sholat antara lain :
-membaca istighfar minimal 3x
-Membaca tasbih 33x
-membaca hamdalah 33x
-Membaca takbir 33x
-sholawat 100x
-membaca kalimat tahlil 100x
Lalu berdo’a memohon kepada Allah sesuai dengan
keinginannya.
3.>> Biasakan berdo’a sebelum dan sesudah makan
4.>> Biasakan berdo’a sebelum dan sesudah tidur
5.>> Biasakan berdo’a sebelum dan sesudah
belajar
6.>> Biasakan berdo’a ketika bercermin.
7.>> Biasakan berdo’a ketika angin kencang
8.>> Biasakan berdo’a sebelum dan sesudah
bepergian
Sabtu, 18 Agustus 2012
Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidin Wal Waizin 2012 M./1433 H
Rabu, 15 Agustus 2012
HAKEKAT MAKNA IDUL FITRI
FITRI 1433 H. by ->>>>>>>>>>>haris123
@gmail.com ->>>>>>www.haris-yes.blogspot.com
HAKEKAT MAKNA IDUL FITRI
A.
Pengertian
Idul Fitri
Istilah Idul Fitri dapat
diterjemahkan dengan istilah :”kembali ke fitrah.
Sedangkan secara etimologi “Idul Fitri” merupakan gabungan dari dua
suku kata “Id” dan” Fitrah”.
Kata : ”Id”berakar
pada suku kata bahasa arab “aada – yauudu” yang arti nya : “kembali” dan kata fitri berakar dari kata : “Fathoro-yafthiru” yang artinya : “suci”/bersih
dari segala kesalahan, kejelekan, keburukan
Jadi
yang dimaksud dengan Idul Fitri berarti : kembali kepada asal kejadiannya yang
suci dan dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi ummat Islam yang telah
lulus melaksanakan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan penuh akan diampuni dosanya
sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kangkangan
Ibunya. Seperti pada hadits nabi yang berbunyi : “kullu mauludin yuwladu alal
fitroh”.Yang artinya : “Setiap
bayi dilahirkan dalam keadaan suci”.
Menurut
Ibnu Katsir, arti “fitrah”disini adalah “kemurnian tauhid”, persaksian kita
trhadap keTuhanan dan keEsaan Allah sebagaimana yang telah difirmankan Allah
SWT. Dalam Al-Qur’an yang artinya :”Perhatikan ketika Tuhanmu mengeluarkan
semua keturunan Adam dan mempersikan atas diri mereka”Bukankah aku
Tuhanmu?”Jawab mereka :”Benar Engkau Tuhan kami,kami menjadi
saksi”(QS.Al-A’raf: 172).
Persaksian
kita terhadap keTuhanan Allah itulah yang disebut “Fitrah”, sebagaimana
dijelaskan dalam hadits Nabi SAW. Ketika ada shabat akan membunuh anak-anak
kaum musyrikin, maka Rasulullah melarangnya, karena mereka masih dalam keadaan
“fitrah”, bertauhid kepada Allah.dan adapun mereka menjadi yahudi, nasrani,
majusi atau musyrik, itu tergantung pengarahan orangtuanya nanti.silakan
dilihat tafsir QS.Al-A’raf: 172 oleh Ibnu Katsir..
Jadi
kalau kita katakan “Kita kembali ke fitrah”, maka artinya adalah kembali pada
kemurnian tauhid. Dan barang siapa yang tetap atas fitrahnya-bertauhid kepada
Allah-maka ia tetap beradapada ajaran agama yang lurus sebagaimana dalam firman
Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 30 yang artinya :”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah, (tetaplah) atas “fitrah”
Allah yang telah menciptakan manusia menurut“fitrah”itu, tidak ada perubahan atas fitrah Allah, itulah agama
yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Qur’an Surat
Ar-Rum ayat 30.
Dan
jika kita memberikan pengertian tentang “fitrah” itu sebagai bayi yang baru
lahir, maka yang dimaksud suci itu adalah “tauhidnya”, suci dari kesyirikan,
kekufuran, kemunafikan, dan kotoran-kotoran hati yang lain. Bukan suci dalam
artian bersih tanpa dosa. Dan meskipun, esensi yang demikian ini ada disana,
akan tetapi demikianlah penafsiran ahli tafsir (Ibnu Katsir) mengenai makna“fitrah”dalam
ayat Al-Qur’an tadi dan akan menjadi berbagai macam makna, jika kemudian kita
memahami tentang “kembalinya ke fitrah”diartikan kepada kembali seperti bayi yang baru dilahirkan bersih tanpa dosa, dan
pandangan yang seperti ini akan mendorong seseorang mudah untuk melakukan
perbuatan dosa, karena sekecil apapun pandangan tersebut akan menimbulkan
asumsi bahwa proses pengampunan dosa kita relative mudah dan gampang dibuat
sehingga dengan mudah seseorang akan melakukan maksiat kepada Allah. Dan
mungkin pula kita dapat mengangkat hadits Rasulullah SAW. Yang artinya :”Barang siapa yang berdiri(menghidupkan
malam) lailatul qadar karena iman dan niat yang ikhlas, niscaya Allah mengampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan karena iman dan (niatan yang ikhlas)
mengharap ridlo Allah, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah
lalu. (HR. Bukhori/Shoheh Bukhori
terjemah jilid III hal.94)
Hadits tersebut harus kita
yakini dan percaya atas kebenarannya, akan tetapi jika kita salah memahaminya,
maka kitapun akan dan mungkin sesekali akan salah dalam memahami arti dan makna “Idul
Fitri”. Dan jika kita lihat dari isi hadits tersebut diatas ada 2
syarat yang harus ditempuh untuk memenuhi ampunan terhadap dosa-dosa yang telah
lalu. Yang pertama yaitu :Qiyamullail(melakukan sholat malam tepat pada malam
lailatul qadr) karena iman dan ikhlas mengharap ampunan dan ridlo Allah.yang
kedua yaitu : niat puasa harus benar-benar murni atas dasar iman dan
keikhlasan, nah… syarat yang kedua inilah relative mudah tuk dipenuhi namun
kita harus mawas diri jangan sampai dosa yang telah lalu belum diampuni sudah
terjebak kelobang dosa yang sama di tahun berikutnya.
Agar
kita tidak terjebak dan terjebak lagi, maka sangatlah perlu kita melakukan pembenahan
terhadap pemahaman kita mengenai “kembali ke Fitrah” yakni bukan kembali bersih
tanpa dosa melainkan kembali kepada tauhid yang murni, kemudian dengan tauhid
yang murni itu kita bertekad untuk bisa lebih mentaati Allah dan Rasulnya
semata-mata melaksanakan ibadah yang penuh ikhlas dan hanya megharap ridlo-Nya.
Ibadah
yang dilakukan dengan ikhlas dan
khusyu’ akan memberikan bekas berupa ketenangan dan ketentraman jiwa dan merasa
dekat dan akrab dengan Allah Sang Maha Pencipta.
Selasa, 14 Agustus 2012
PENGERTIAN, PENSYARI’ATAN/HUKUM, DAN HIKMAH BESERTA SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT FITRAH
PENGERTIAN, PENSYARI’ATAN/HUKUM,
DAN HIKMAH BESERTA SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT FITRAH
Pengertian dari
zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan setelah selesai
melakukan puasa pada bulan Ramadhan. Ketuntasan puasa itulah yang membuat
wajibnya dikeluarkan zakat fitrah ini dan oleh sebab itu zakat ini dinisbatkan
kepadanya.
Adapun hukum
dari pelaksanaan zakat adalah fardlu ain/wajib bagi semua orang muslim
bedasarkan sebuah hadits Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan
Ibnu Umar yang berkata: “Rasulullah SAW. memfardhukan
zakat fitrah sebesar satu sha’kurma atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya dan orang merdeka, lelaki dan
wanita, kecil dan besar, dari ummat Islam. Beliau juga memerintahkan agar zakat
ini dilakukan sebelum keluarnya manusia ke tempat sholat (sholat ied)”.
Begitu pula konsensus yang diambil oleh para Ulama’.
Ibnu Mundzir berkata :”Setiap
Ulama’ yang kami ketahui telah sepakat bahwa hukum zakat fitrah adalah fardhu
ain. Dan hikmahnya adalah mencukupi keperluan orang-orang fakir dan miskin agar
mereka tidak meminta-minta pada hari raya nanti, sebagaimana dikatakan oleh
para fuqaha’.
Adapun
syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah Muslim, dengan demikian, zakat tidak
diwajibkan atas orang-orang kafir di luar Islam. Hal ini didasarkan atas pada
hadits Nabi yang diriwayatka oleh Ibnu Umar tadi diatas. Selain itu disyaratkan
pula atas orang yang membayar zakat fitrah bahwa dia harus memiliki kelebihan
makanannya dan makanan untuk keluarganya pada malam hari raya idul fitri dan
pada siang harinya.Kelebihan itu hendaknya tidak diperlukan oleh dirinya dan
orang-orang yang diberi nafkah olehnya. Dia tidak boleh menjual sesuatu yang
menjadi miliknya untuk membayar zakat fitrah itu,dan apabila barang tersebut
termasuk sesuatu yang sangat dia perlukan atau dia ambil hasilnya. Dia juga
tidak boleh menjual sesuatu yang keuntungannya tidak ada ketika dia
mengeluarkan zakatnya atau menjual kendaraan yang sangat ia perlukan. Orang seperti
itu tidak diwajibkan untuk membayar zakat fitrah walaupun ia mempunyai sebagian
barang, karena barang tersebut sangat ia perlukan dalam kebutuhan
sehari-harinya untuk mencari nafkah keluarganya dan bagi orang-orang yang yang
wajib diberi nafkah olehnya, kecuali bila terdapat kelebihan dari
keperluannyadan keperluan orang-orang yang wajib diberi nafkah olehnya.
Sabtu, 11 Agustus 2012
DI BALIK RAHASIA MALAM SERIBU BULAN (LAILATUL QADAR)
DI
BALIK RAHASIA MALAM SERIBU BULAN (LAILATUL QADAR)
Ada 2 peristiwa yang sangat
dahsyat di saat Bulan Ramadhan yang tidak pernah dialami oleh ummat-ummat
terdahulu :
>>
Yang pertama yaitu : peristiwa diturunkannya A-Qur’an yang bertepatan pada
tanggal 17 Bulan Ramadhan sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an yang
artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan
itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang
siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.(QS. Al-Baqarah :185).
>>Peristiwa yang kedua yaitu : adanya
“LAILATUL QADAR” yaitu : malam
yang pada saat tibanya lailatul qadar
suatu malam yang penuh dengan kemulyaan, satu malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’am yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Qur'an) pada malam kemuliaan(1)Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?(2)
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan(3).Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan(4).Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar(5)”. (QS.
Al-Qadr :1-5).
Dan
firman Allah SWT. pula Dalam Al-Qur’a yang artinya : “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,(4).(yaitu)
urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus
rasul-rasul,(5).sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui(6). ”.(QS. Ad-Dukhon : 4-6)
Untuk memahami lebih jauh lagi tentang makna lailatul qadar,
marilah perhatikan terjemahan ayat-ayat Alqur’an dibawah ini :
1.
>>“Dan
Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya
dan Dia menentukan padanya qadar
makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai
jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”.(QS.Fusshilat :10)
2.
>>”yang
kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan
segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya”. (QS.
Al-Furqon : 2)
3.
>>”Dan
matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. ”.(QS.Yasin
: 38)
4.
>>”yang
menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),(2). dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan
memberi petunjuk (3) ”. ( QS.
Al-A’laa : 2-3 ).
5.
>>”Sesungguhnya
Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
”. ( QS. Al-Qomar : 49 ).
Dari
ayat-ayat tersebut diatas sudah jelas bahwa yang dimaksud dengan QADAR/TAQDIR dalam Al-Qur’an adalah “ Hukum umum yang telah ditetapkan atau
ditentukan oleh Allah SWT.yang bekerja dalam cciptaan-Nya”. Qadar atau
taqdir Allah SWT. Bermakna ketetapan atau ketetapan Allah SWT. Yang berlaku
secara Universal.
Sehubungan
dengan pengertian itu, maka arti “Lailatul qadar”ialah : Malam disaat Allah
SWT.berkenan “melaksanakan” seluruh ketetapan atau ketentuan yang
dikehendaki-Nya dalam masa setahun mendatang yang berkaitan dengan proses hidup
dan kehidupan alam semesta termasuk proses hidup dan kehidupan manusia yang
berhubungan dengan masa depannya termasuk ajalnya, rizqinya, kesehatan,
keberuntungannya dan sebagainya.singkat kata , arti dari “Lailatul qadar” itu ialah : Malam ketetapan
“disaat mana Allah SWT. Memutuskan (Qadha’)sebagai pelaksanaan ketetapan dan
ketentuan (Qadar /taqdir)-Nya atas nasib manusia di muka bumi ini.
Hal ini
dapat diketahui dari firman Allah SWT.
pula Dalam Al-Qur’a yang artinya : “sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah
yang memberi peringatan.(3).”Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh
hikmah,(4)” (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah
Yang mengutus rasul-rasul,(5).”sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(6). ”.(QS. Ad-Dukhon :3-6)
Sekarang timbul
pertanyaan kapan saat turunnya “LAILATUL
QADAR”itu dan Bagaimana cara mendapatkannya? Diriwayatkan dalam sebuah hadits, dari Aisyah r.a bahwa Nabi
bersabda :”Nantikan kedatangan ““LAILATUL
QADAR”itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Dan cara untuk menggapainya adalah :Rasulullah SAW. Telah
memberikan contoh yang jelas, sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits
Bukhori dan Muslim, dari Aisyah r.a yang menyatakan :”Rasulullah SAW. Apabila masuk puluhan yang terakhir dari bulan
Ramadhan, beliau bersungguh-sungguh menghidupkan malamnya, membangunkan
keluarganya untuk melakukan I’tikaf. “(HR.Bukhori &Muslim)
Jumat, 10 Agustus 2012
I’TIKAF DI BULAN RAMADHAN HUKUMNYA MENJADI WAJIB BAGI ORANG TERTENTU
I’TIKAF DI BULAN RAMADHAN HUKUMNYA MENJADI WAJIB BAGI
ORANG TERTENTU
1.Definisi i’tikaf
Dari
segi etimologi i’tikaf adalah : komitmen (iltizam) seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan menahan dirinya untuk tetap
melakukan perbuatan tersebut. I’tikaf dalam syari’at Islam disebut dengan I’tikaf karena komitmen orang
yang melakukannya untuk berada di masjid. Sedangkan I’tikaf menurut terminology
syari’at adalah tinggal di masjid yang dilakukan oleh orang tertentu dengan
niat tertentu pula.(shoheh Al-Bukhori bi
syarh al-asqalani , juz 4 hal:271; subul assalam juz,2 hal :247, Al-Majmu’ Juz
6, hal:504)
Sedangkan
menurut Ibnu Hazm mendefinisikan I’tikaf sebagai berikut : “Tinggal di masjid
dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.selama 1 jam atau lebih
pada malam atau siang hari.(Ibnu
Hazm-Al-Muhalla Juz 5, hal :179).
2.Pensyari’atan/Hukum I’tikaf
Hukum
asalnya I’tikaf adalah Sunnah dan bisa menjadi wajib jika seseorang tersebut
melakukan nadzar atas dirinya, maka I’tikaf tersebut berubah hukum menjadi
wajib. Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW. Yang artinya :”Barang siapa bernadzar untuk taat kepada Allah, maka hendaklah ia
mentaatinya. Dan barang siapa bernadzar untuk melakukan kemaksiatan kepada
Allah, maka janganlah dia melakukan kemaksiatan tersebut.(Al-Mughni, juz 3
hal:183-184, Al-Qasani, Al-Bada’i ,juz 2 hal:108, Al-Majmu’juz 6 hal.504.
Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhori, lihat shoheh Bukhori bisyarh al-asqolani
juz 11, hal :585
3.Waktu dan masa I’tikaf
I’tikaf
boleh dilakukan pada semua waktu, pada malam ataupun di siang hari, dan
dianjurkan
Agar kita memperbanyak I’tikaf apalagi di saat bulan
Ramadhan. Anjuran ini ditegaskan untuk dilakukan pada sepeluh hari terakhir
bulan Ramadhan berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari
Aisyah r.a bahwa dahulu Nabi SAW. Melakukan I’tikaf pada sepuluh hari
terakhir pada bulan Ramadhan dan terus melakukannya hingga beliau dipanggil
oleh Allah. Kemudian para istrinya melakukan I’tikaf setelah beliau meninggal
dunia. (diriwayatkan oleh Bukhori dll.Lihat
at-taj al jami’li al-ushul li al-hadits al-Rasul SAW.juz 2 hal 102).
Adapun
lamanya waktu yang diperg unakan untuk I’tikaf boleh 1 hari tanpa malamnya,
atau 1 malam tanpa siangnya. Atau sesuka hati orang lelaki atau wanita, baik
lebih sedikit dari waktu itu ataupun lebih lama. Hanya saja orang yang
mempersyaratkan puasa dalam melakukan I’tikaf , seperti madzhab Hanafi dan
Madzhab Maliki mengatakan :”waktu yang pendek dalam melakukan I’tikaf adalah 1
hari”.
Kamis, 09 Agustus 2012
SHOLAT DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT STRES, KANKER DAN INFEKSI
HIKMAH
DI BALIK GERAKAN SHOLAT_ SHOLAT DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT STRES, KANKER DAN INFEKSI
A >>))
GERAKAN SHALAT BERMANFAAT UNTUK KESEHATAN TUBUH
Shalat
ternyata tidak hanya menjadi amalan utama sebagai
rukun Islam yang kedua tetapi gerakan-gerakan shalat
paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat
adalah gudang obat dari berbagai jenis pnyakit.
Allah Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh
ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketaqwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri.
Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui
manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut
berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.
Begitu
pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk
metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun
mempunyai manfaat masing-masing. Misalnya:
>>Takbiratul
Ihram
Berdiri
tegak, mengangkat kedua tangan sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut
atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah,
getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak
memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
>>Ruku’
Ruku’ yang
sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas
air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan
tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta
fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada
tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk
merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana
latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
>>I’tidal
Bangun
dari ruku’, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi
telinga. I’tidal merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud.
Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan.
Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan
pencernaan.
>>Sujud
Menungging
dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi
sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis
jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke
otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu,
sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari
gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat
luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
>>Duduk di
antara sujud
Duduk
setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’
(tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat
iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus
Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi
pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria
(prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi
seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy
dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks
kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan
organ-organ gerak kita.
>>Salam
Gerakan
memutar kepala ke kanan dank e kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk
bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan
aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan
kulit wajah.
Gerakan
sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri
serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut
pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan
manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan
melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan
kecerdasan seseorang.
Setiap
inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.
Darah tidk akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang
sujud dalam shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat
tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti
waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di
atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan
seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk
Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan
sujud.
Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat
sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna
untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat
dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak
menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.
Sujud
adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban
tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah
kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita.
Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi
kelenjar air susu di dalamnya.
Masih
dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot
perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat
pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih
organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu
dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang
baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang
menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi
elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan
organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
Setelah
melakukan sujud, kita melakukan gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis
duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting
adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah
ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran,
dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah
perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit
kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri
akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang
memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Pada
dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh
lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara
rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun
berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Menuru
penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh
Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh
Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi” dengan desertasi itu, Soleh
berhasil meraih gelar doctor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca
sarjana Universitas Surabaya yang dipertahankannya beberapa waktu lalu.
Shalat
tahajud ternyata bukan hanya sekedar shalat tambahan (sunah muakkad), tetapi
jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker.
Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan
tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang
berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan
kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.
Selama
ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun,
sebetulnya permasalahan ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran.
Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara
kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh.
Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antra 38-690
nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini
meningkat menjadi 69-345 nmol/liter.
“Kalau
jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut
tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya
menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama
Islam semata-mata dogma atau doktrin.
Menurut
Dr. Soleh pula , orang stress biasanya
rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan sholat tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa,
seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar
dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud
yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik
Senin, 06 Agustus 2012
AKIBAT ORANG YANG KURANG PENGALAMAN PAHIT GETIRNYA KEHIDUPAN
AKIBAT ORANG YANG
KURANG PENGALAMAN PAHIT GETIRNYA KEHIDUPAN
Anak yang yang kurang pegalaman pahit getirnya
kehidupan, senantiasa dimanja-manjakan oleh orangtuanya, segala permintaannya
selalu dikabulkan sehingga dengan segala kemanjaan itu membuat sianak tidak
dapat memerintah dirinya sendiri dan tidak dapat mengendalikan dirinya dari
suatu keadaan. Jadi anak tersebut tidak mengerti apa yang harus ia lakukan dan
tidak tahu apa yang harus ia hindari dan akibatnya anak anak tersebut menjadi
rewel.
Dengan ketidak mampuan dalam mengendalikan
kehidupannya, maka sianak tersebut akan nekad dengan segala kemauannya dan
akhirnya akan melakukan tindakan yang tak sepantasnya ia lakukan dan
orangtuanya tentu menghalang-halanginya dengan kekerasan, yaitu dengan slentik,pukulan dan sebagainya.
Itulah permulaan pengalaman pahit getir kehidupan
yang dideritanya dari dalam. Tindakan kekerasan dari orangtuanya itu tidaklah
memuaskan sianak, malahan menimbulkan rasa dendam dan akibatnya anak itu
menjadi pandai menipu orangtuanya. Dan apabila pengalaman pahit getir kehidupan
yang dideritanya itu tidak menjadi pelajaran, maka menjalarlah perhubungan
buruk itu pada tetangganya dan dapat pukulanlah anak itu dari tetangganya
didalam perhubungan dan pukulan itu menimbulkan rasa dendam di dalam hatinya
dan pada akhirnya timbullah permusuhan diantara anak itu dengan tetangganya. Itulah
permulaan pengalaman pahit getir kehidupan yang dideritanya dari dalam.
Dan apabila pengalaman pahit getir kehidupan yang
dideritanya itu tidak menjadi pelajaran, maka menjalarlah perhubungan buruk itu
pada hubungan masyarakat sekitar yang menjadikan dirinya sebagai sampah
masyarakat yang selalu mengganggu kehidupan bermasyarakan dan bahkan lebih dari
itu nekad sebagai penjahat kelas kakap yang selanjutnya akan mendapat pukulan
dari polisi yang mewakili masyarakat dan akibatnya merosotlah kedudukannya di
dalam masyarakat. Pukulan yang demikian itu ialah akibat dari perbuatannya
sendiri karena ia tidak dapat merasai
rasa, maka tak mengertilah pemuda itu bahwa kedudukannya telah merosot, dan
apabila pengalaman itu terus-menerus tidak dijadikan sebuah pelajaran, maka
rusaklah hatinya yang pada akhirnya menimbulkan penyakit buta hati.
Namun Apabila pengalaman-pengalaman pahit itu dimasak
dengan bumbu-bumbu yang tepat, maka terjadilah pengalaman-pengalaman itu
sebagai ijazah dan bekal hidup yang akan menjadikan dirinya hidup tentram
selamanya.
Bagaimanakah cara
membumbui pengalaman yang pahit itu ?
..............bersambung
pada epispde selanjutnya……………….
Minggu, 05 Agustus 2012
BERBAGAI PENGALAMAN PAHIT GETIRNYA KEHIDUPAN
BERBAGAI PENGALAMAN PAHIT GETIRNYA
KEHIDUPAN
1.Contoh pahit getirnya kehidupan bagi anak
Mesalnya yaitu : -orangtuanya
meninggal dunia yang menyebabkan anak itu manjadi yatim/yatim piatu
-Kedua Orangtuanya bercerai yang menyebabkan anak itu tidak
cukup didalam kebutuhan hidup dan perhatian dari kedua orangtuanya tersebut.
-orangtuanya yang sakit-sakitan yang membuat beban piikran
semakin berat
-dianaktirikan baik oleh orang tuanya ataupun saudaranya.
-ditinggal mati oleh saudara yang dicintainya
-cacat raga dan pikiran dan lain sebagainya.
2. Contoh pahit getirnya kehidupan bagi orang
muda/pemuda
Mesalnya yaitu : - Cinta ditolak
sang gadis pujaan
- Kawin di usia muda sehingga kurang matang dalam
menghadapi permasalahan keluarga yang berakibat sering terjadinya pertikaian.
-
Seorang gadis kawin dengan seorang kakek tua
renta
-
Istri/suami mati muda
-
Suami/istri tidak dikaruniai anak sampai 20
tahunan
- Pemuda/gadis yang mengalami kecelakaan sehingga
mengalami cacat fisik seumur hidup. Dan lain sebagainya
3.Contoh pahit getirnya kehidupan bagi orangtua
Mesalnya
yaitu :-anak gadisnya hilang kehormatannya
-
Anaknya bercerai dengan istri/suaminya
-
Anaknya meninggal dunia
-
Cucunya yatim menjadi miskin
-
Kehilangan jabatan/kedudukan/kek dan lain sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)