Selasa, 14 Agustus 2012

PENGERTIAN, PENSYARI’ATAN/HUKUM, DAN HIKMAH BESERTA SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT FITRAH


PENGERTIAN, PENSYARI’ATAN/HUKUM, DAN HIKMAH BESERTA SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT FITRAH

Pengertian dari zakat fitrah  adalah  zakat yang wajib dikeluarkan setelah selesai melakukan puasa pada bulan Ramadhan. Ketuntasan puasa itulah yang membuat wajibnya dikeluarkan zakat fitrah ini dan oleh sebab itu zakat ini dinisbatkan kepadanya.
Adapun hukum dari pelaksanaan zakat adalah fardlu ain/wajib bagi semua orang muslim bedasarkan sebuah hadits Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Ibnu Umar yang berkata: “Rasulullah SAW. memfardhukan zakat fitrah sebesar satu sha’kurma atau satu sha’ gandum atas  hamba sahaya dan orang merdeka, lelaki dan wanita, kecil dan besar, dari ummat Islam. Beliau juga memerintahkan agar zakat ini dilakukan sebelum keluarnya manusia ke tempat sholat (sholat ied)”.
Begitu pula  konsensus yang diambil oleh para Ulama’.
Ibnu Mundzir berkata :”Setiap Ulama’ yang kami ketahui telah sepakat bahwa hukum zakat fitrah adalah fardhu ain. Dan hikmahnya adalah mencukupi keperluan orang-orang fakir dan miskin agar mereka tidak meminta-minta pada hari raya nanti, sebagaimana dikatakan oleh para fuqaha’.
                Adapun syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah Muslim, dengan demikian, zakat tidak diwajibkan atas orang-orang kafir di luar Islam. Hal ini didasarkan atas pada hadits Nabi yang diriwayatka oleh Ibnu Umar tadi diatas. Selain itu disyaratkan pula atas orang yang membayar zakat fitrah bahwa dia harus memiliki kelebihan makanannya dan makanan untuk keluarganya pada malam hari raya idul fitri dan pada siang harinya.Kelebihan itu hendaknya tidak diperlukan oleh dirinya dan orang-orang yang diberi nafkah olehnya. Dia tidak boleh menjual sesuatu yang menjadi miliknya untuk membayar zakat fitrah itu,dan apabila barang tersebut termasuk sesuatu yang sangat dia perlukan atau dia ambil hasilnya. Dia juga tidak boleh menjual sesuatu yang keuntungannya tidak ada ketika dia mengeluarkan zakatnya atau menjual kendaraan yang sangat ia perlukan. Orang seperti itu tidak diwajibkan untuk membayar zakat fitrah walaupun ia mempunyai sebagian barang, karena barang tersebut sangat ia perlukan dalam kebutuhan sehari-harinya untuk mencari nafkah keluarganya dan bagi orang-orang yang yang wajib diberi nafkah olehnya, kecuali bila terdapat kelebihan dari keperluannyadan keperluan orang-orang yang wajib diberi nafkah olehnya.







Tidak ada komentar: